--
0



Khittah Perjuangan IPM

Saya bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Alla, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Saya ridha Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai agama kami, dan Muhammad sebagai nabi dan utusan Allah. Katakanlah inilah khittah perjuanganku. Aku dan pengikutku akan mengajak ke jalan Allah berdasarkan penjelasan (penalaran) yang nyata. Maha Suci Allah dan aku bukan termasuk orang-orang yang musyrik (QS. Yusuf 12:108)


Maksud dan Tujuan IPM



Terbentuknya pelajar muslim yang berakhlaq mulia, berilmu dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. (ach*)

Sejarah IPM
1. Fase Pembentukan (tahun 1961 – 1976)
IPM pertama kali lahir dengan nama Ikatan pelajar Muhammadiyah pada masa dimana pertentangan idiologi menjadi gejala yang menonjol dalam kehidupan sosial politik di Indonesia. Hal ini mendorong IPM untuk memiliki karakter sebagai jati diri gerakan dakwah pelajar yang pada akhirnya munculah rumusan tentang Sistem Perkaderan IPM (SPI) dan khittah perjuangan IPM pada Muktamar IPM ke 2 di Palembang tahun 1976.

1. Fase Penataan (tahun 1967 – 1992)
IPM masuk fase penataan ketika bangsa Indonesia bersemangat mencanangkan pembangunan ekonomi. Situasi pada waktu itu menghendaki adanya monoloyalitas tunggal dalam berbangsa dan bernegara dengan salah satu kebijakannya yaitu pencanangan satu-satunya organisasi pelajar yang boleh eksis di sekolah adalah OSIS, dengan demikian IPM harus dirubah. Akhirnya, PP IPM membuat Surat keputusan no.IV/PP.IPM/1992 dan disahkan oleh PP Muhammadiyah dengan SK. No.53/SK.PP/IV.B/I.b/1992 dan telah diterima dengan suara bulat oleh Muktamirin yang berasal dari 26 utusan wilayah dan 150 utusan daerah. Sejak saat itu IPM berubah nama menjadi IRM (Ikatan Relajar Muhammadiyah), tetapi ternyata perubahan nama ini menimbulkan dampaknya sangat luar biasa karena dengan nama IRM, organisasi ini dapat masuk ke seluruh lapisan masyarakat bukan hanya di kalangan akademisi saja (sekolah). Sehingga muncullah ranting-ranting IRM di desa-desa. IRM menjadi lebih merakyat


1. Fase Pengembangan
Pada fase ini IPM dituntut untuk mampu menyiapkan dasar kokoh, baik secara institusional maupun personal sehingga tercapai komunitas yang kondusif bagi para pelajar dengan memiliki panca kesadaran anggota IPM, yaitu :
• Sadar beragama
• Sadar Berperilaku Pengetahuan
• Sadar Beramal
• Sadar Bermasyarakat dan Bernegara
• Sadar Berorganisasi

1. IRM berubah menjadi IPM kembali
Berdasarkan SK PP IPM dan telah disetujui dan disahkan oleh SK PP Muhammadiyah no 60/KEP/1.0/B/2007 IRM berubah kembali menjadi IPM, dan nama IPM telah ditetapkan kembali resmi setelah dilaksanakannya Muktamar IPM di Surakarta bulan Oktober 2008.

Lambang IPM
(gambar lambang IPM)

Arti Lambang
Bentuk : Segi lima bersisi runcing di bawah yang merupakan deformasi bentuk pena.
Ukuran : Satu banding dua
Warna : Kuning berarti keagungan, putih berarti suci, merah berarti keberanian, hijau berarti kesuburan dan harapan, hitam berarti keabadian. Matahari dengan sinar warna kuning. Buku berwarna putih terletak di dalam matahari. Tulisan ayat “Nuun, walqolami wamaa yasthuruun” (Nuun, demi pena dan apa yang mereka tuliskan)
Maksud dari “Demi Pena dan Segala Apa yang Mereka Tuliskan” adalah Organisasi IPM ini merupakan organisasi yang beranggotakan dari kalangan para pelajar dan selayaknya pelajar pasti menggunakan sebuah pena, dan pena tersebut dianggap kinerja atau partisipasi kita dalam IPM, jadi apapun yang kita tuliskan kita juga harus berani mempertanggungjawabkannya sesuai dengan apa yang kita tulis. (ach*)






No Response to "Sejarah IPM"

Posting Komentar